guru yang bermanfaat

GURU macam apakah yang bermanfaat itu? Banyak sekolah diisi dengan guru berindeks prestasi tinggi. Namun, tak tampak gereget dan prestasi di sekolah itu. Apa yang salah dengan guru semacam itu? Apa yang bisa dibuat sekolah agar para guru bermanfaat?
Sekolah adalah lembaga pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses. Dinamis dan proaktif adalah prinsip pendidikan. Kemandekan penghambat utama pendidikan.
 
Prinsip dinamis dan proaktif tak hanya diterjemahkan dalam sarana. Yang lebih utama diterjemahkan kepada guru. Guru tak boleh mandek. Guru yang mandek tidak bermanfaat bagi pendidikan.

Baca lebih lanjut

kearifan lokal dalam kurikulum nasional

PERMASALAH tentang kurikulum pendidikan nasional kembali menjadi perdebatan. Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada awal tahun ajaran 2013/2014, kini tidak lagi sepenuhnya digunakan. Hal itu terjadi sebagai imbas keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014, tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan 2013 yang mulai berlaku efektif sejak diundangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 12 Desember 2014.
Implementasi dari keluarnya peraturan itu adalah satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun ajaran 2014/2015, kembali melaksanakan kurikulum 2006 di semester kedua tahun ajaran berjalan, sampai ada ketetapan dari pemerintah untuk melaksanakan kurikulum 2013. Baca lebih lanjut

jalan pintas pendidikan

Harian Kompas edisi 4 Maret 2016 mewartakan rencana pemerintah meluncurkan program penyetaraan S-2. Program ini untuk mengantar secepatnya 69.000 dosen yang masih bergelar sarjana (S-1) karena pemerintah mempunyai target pada akhir 2017 semua dosen sudah bergelar magister (S-2).

Target ini merupakan sebuah revisi karena menurut UU Guru dan Dosen (UU Nomor 14 Tahun 2005), mestinya semua dosen sudah berpendidikan S-2 pada akhir 2015. Namun, rencana ini perlu dikritisi karena membawa banyak konsekuensi yang bermuara pada rusaknya sendi-sendi penting penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan bertanggung jawab di Indonesia. Baca lebih lanjut

10 fakta unik tentang kurikulum 2013

  1. Kurikulum 2013 adalah Kurikulum yang ke-10, kurikulum di Indonesia telah berganti-ganti sebanyak 9 kali. ( filosofinya, banyak kurikulum akan menyehatkan badan…. kayak minum obat saja )
  2. Kurikulum 2013 diterapkan sejak Senin 15 Juli 2013. ( namanya juga K13 ya dimulai tahun 2013. Sayangnya mereka lupa bahwa 13 itu angkan keramat…. )
  3. Kurikulum 2013 dihentikan pada Jumat 5 Desember 2014. ( Lho koq cepet amat mas…. ) Baca lebih lanjut

13 wisata kota ngawi

Anda sedang berencana untuk berlibur ke Ngawi? Atau anda adalah orang asli Ngawi namun belum tahu banyak tentang destinasi wisata di kota tercinta anda ini? Tidak perlu galau, berikut ini 13 daftar objek wisata yang patut anda perhitungkan saat ingin mengeksplorasi lebih jauh keindahan kabupaten Ngawi.

Kabupaten Ngawi terletak di bagian barat provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Akses menuju Ngawi bisa dikatakan sangat mudah ditempuh karena letaknya yang strategis, sehingga bagi anda yang menggunakan transportasi umum pun bisa menuju kesana dengan mudah. Ngawi mempunyai pesona wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, tempat bersejarah dan juga tempat permainan modern.

1. Benteng Pendem Ngawi
Peninggalan pada masa kolonial Belanda ini masyarakat biasa menyebut “ Benteng Pendem “ yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi Kota memiliki ukuran bangunan 165 m x  80 m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya mudah dijangkau yakni  dari Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi +/- 1 Km arah Timur Laut. Letak Benteng benteng ini sangat strategis karena berada disudut pertemuan sungai bengawan Solo dan sungai Madiun. Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih  rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar terpendam.

Pada abad 19 Kota Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan Belanda diwilayah  Madiun dan sekitarnya  dalam perang Diponegoro (1825-1830). Perlawanan melawan Belanda yang berkobar didaerah dipimpin oleh kepala daerah setempat seperti di Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan di Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dabernama Wirotani. Pa Baca lebih lanjut